Deras
semakin deras,
Dirinya
lemas.
Keras
semakin keras,
Dirinya
sesak nafas.
Kebas
semakin kebas,
Dirinya
tak beralas.
Bukan
orang berkelas.
Bukan
orang melas.
Gesekan
bersahut – sahutan,
Pohon
berlalu lalang,
Kanan
kiri kerikil jalanan,
Berselimut
ilalang.
Dirinya
terpaku, terdiam.
Tersenyum
sumringah.
Dielus
atas bawah, kanan kiri.
Dibaca
berulang kali.
Senyumnya
mewah.
Remah
– remah roti dimulutnya.
Turun
dengan berani.
Riang
ia melambai.
Kepada
angin sepoi.
Rasanya
seperti gulali.
Bikin
gigi geli.
Ia
tarik nafas panjang.
Hatinya
girang.
Bukan
kepalang.
Senyumnya
tiada henti.
Menyambut mentari.
0 comments:
Post a Comment