Malam
semakin dini.
Bertemankan
sunyi.
Bersuara
sepi.
Meraih
angan kontradiksi.
Jiwa
raga tak bernyali.
Kokoh
kuat tak berduri.
Kalbu
mencuat.
Pilar
menguat.
Hati
tertambat.
Semakin
lama semakin nyata.
Bayang-nya menggetarkan jiwa.
Senyum-nyamenyita lara.
Tanpa
tahu rimba-nya.
Hanya
mengharap doa.
Ukiran
pasir pantai.
Angin
semilir ramai.
Sentuhan
damai.
Seperti
anak alai.
Membayangkan
saja tak kuat.
Bagaimana
kalau nanti bersua?
Tinta
hitam beralaskan kuning.
Hanya
itu yang dimiliki.
Tertata
rapi dalam lapisan putih biru.
Memandang
saja tersenyum.
Saat
gairah yang menenangkan.
Tak
peduli dengan siapa.
Cukup melihat.
Cukup menyimpan.
Sandiwara
bodoh.
Namun
kokoh.
Seperti tokoh – tokoh.
0 comments:
Post a Comment