Aku beranikan berkata.
Aku beranikan berucap.
Aku beranikan berbicara.
Beranikan bersua!
Namun dia diam.
Seolah tak dengar.
Seolah tak tahu.
Seolah mainan!
Aku ini serius.
Namun dia mendengus.
Dia tidak suka.
Tapi tak berucap.
Kenapa menghilang?
Aku ini juga manusia.
Inginnya dihargai.
Inginnya disayangi.
Inginnya dibuai.
Bukan didiamkan dalam hujatan!
Hujatan yang hambar.
Makian yang tumpul.
Seperti dengkul berbisul.
Sekali tekan pecah.
Sekali tekan bersisa.
Seperti dia!
Diceritakan hilang.
Jalang kampungan.
Masih rasanya masih!
Diam dalam detik.
Tergorok lentik.
Entah sakit, entah berdarah.
Namun berbisik berisik.
Dia hilang dalam hujatan.
Hujatan yang diam.
Hujatan yang jujur.
Dan dia mundur...
0 comments:
Post a Comment